Algojo ISIS Tewas Diterjang Peluru 'Sniper' SAS saat Latihan Memenggal

Algojo ISIS Tewas Diterjang Peluru 'Sniper' SAS saat Latihan Memenggal - Saat itu dia masih berdiri di sana dan beberapa menit kepala orang itu meledak.'
Terang seorang saksi mata menggambarkan detik-detik peluru senapan milik seorang sniper pasukan khusus Inggris, SAS, menewaskan seorang algojo ISIS.

Ironisnya, sang algojo itu tewas saat sedang melatih anggotanya berbagai cara memenggal kepala manusia ketika kepalanya hancur.


Menurut sejumlah laporan, sang sniper melepaskan tembakan dari jarak sekitar 1.200 meter.
Harian The Daily Express, mengutip seorang sumber, menyebut senjata yang digunakan sniper itu adalah Dan 338 yang dilengkapi peredam untuk mengurangi suara dan mengilangkan percikan api saat peluru dilepaskan.

Dan 338 merupakan senapan penembak jitu buatan Israel yang dibuat mampu menembakkan peluru dengan akurat dari jarak hingga 1.200 meter.

Peristiwa ini dikabarkan terjadi sekitar dua pekan lalu di gurun terpencil di wilayah utara Suriah, menyusul sebuah informasi dari mata-mata intelijen Inggris, MI6, sebuah desa kecil di dekat sebuah sekolah.
Di tempat tersebut, rekrutan muda ISIS dilatih memenggal kepala dengan menggunakan pisau, kapak, atau pedang.

Kawasan tersebut dianggap terlalu sulit untuk diserang lewat udara maka dari itu dikirimlah pasukan elite SAS untuk melaksanakan tugas itu.
Sebanyak delapan orang prajurit dikirim ke lokasi dan dipersenjatai dengan senapan sniper, senapan serbu, dan peluncur roket.

Sebanyak 12 personel SAS lainnya menunggu di lokasi yang jauh di dalam sebuahh kendaraan angkut militer lapis baja. Demikian dilaporkan The Mirror.

Tidak dijelaskan apakah serangan ini dilakukan sebagai pembalasan karena eksekusi lima mata-mata Inggris sebagai sebuah ancaman terhadap PM David Cameron.
Identitas sasaran sejauh ini tidak dipublikasikan, namun kemungkinan orang itu adalah Siddharta Dhar, pria warga negara Inggris.

Siddharta diyakini menggantikan posisi Jihadi John, algojo ISIS yang tewas dalam serangan drone pada akhir tahun lalu.
Pekan lalu, telah dikabarkan seorang sniper misterius menewaskan tiga komandan ISIS di kota Sirte, yang diklaiim sebagai ibu kota di Libya dalam jangka waktu 10 hari.

Identitas sang penembak tak diketahui, namun penduduk setempat menjulukinya sebagai "Pemburu Daesh", sebutan ISIS dalam bahasa Arab.

Ketiga korban oleh sang sniper termasuk Hamad Abdel Hady, seorang warga Sudan, ketua pengadilan ISIS yang ditembak saat di depan rumah sakit, pemimpin ISIS di Sirte, Abu Mohammed Demawi, yang tewas pada 19 Januari, dan Abdullah Hamad al-Ansari, komandan ISIS di kota Obari.

Sumber: http://www.tribunnews.com/internasional/2016/02/16/detik-detik-algojo-isis-tewas-diterjang-peluru-sniper-sas-saat-latihan-memenggal

0 Response to Algojo ISIS Tewas Diterjang Peluru 'Sniper' SAS saat Latihan Memenggal

Post a Comment