Sebuah hadist riwayat Tirmidzi yg dibenarkan oleh Al-albani mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang untuk bernafas diatas wadah air / meniupnya. Semakin berkembanganya teknologi sains akhirnya sedikit demi sedikit mulai terkuak mengapa nabi melarang umatnya untuk meniup makanan panas, berikut 3 penjelasan ilmiahnya.
Jangan Tiup Makanan Panas
Asam Karbonat
Penyebab larangan meniup makanan yg pertama ini sangat berhubungan erat dengan sebuah zat kimia yg disebut asam karbonat. Asam karbonat / H2C03 itu adalah senyawa kimia yg sebenarnya sudah ada didalam tubuh kita dimana berfungsi untuk mengatur kadar keasaman darah. Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah maka akan semakin asam darah. Pada normalnya darah memiliki batasan kadar keasaman / Ph yakni 7,35 sampai 7,45. Jika kadar keasaman ini lebih tinggi dari ph normal maka tubuh dapat berada dalam kondisi asidosis. Kondisi asidosis sendiri cukup berbahaya bagi tubuh yg dapat menyebabkan gangguan jantungan ditandai dengan napas menjadi lebih cepat, sesak, pusing karena tubuh berusaha menyeimbangkan kadar ph darah. Nah, lalu apa hubungannya dengan meniup makanan panas? Penjelasannya itu adalah apabila seseorang bernafas / meniupkan nafasnya maka dia akan mengeluarkan senyawa kimia C02 / karbondioksida. Karbondioksida ini pada dasarnya tidak boleh bersentuhan dengan air, karena jika bersentuhan dengan air yg memiliki susunan kimia H20 akan membentuk senyawa asam karbonat yg berbahaya bagi tubuh. Meskipun banyak yg mengatakan bahwa asam karbonat yg dihasilkan dari hasil tiupan terhadap makanan & minuman memiliki pengaruh yg sangat kecil pada kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kalau kita berusaha menghindarinya? Mencegah tentu lebih baik dari pada mengobati bukan?
H. Pylori
Bakteri H. Pylori juga memegang peranan penting pada pernyataan bahayanya meniup makanan / minuman yg masih panas. Bakteri H. Pylori itu adalah bakteri yg menyebabkan gangguan lambung mulai dari luka kecil hingga membesar menjadi tukak lambung. yg mengerikan lagi, bakteri ini dapat dengan mudah menyebar melalui pernafasan. Tentu gangguan lambung itu adalah penyakit yg sosialis, siapapun bisa terjangkit. Akan bahaya sekali jika seseorang yg memiliki gangguan lambung / secara tidak sadar memiliki gangguan lambung meniup makanan / minuman yg akan disajikan pada tamu / pada anaknya. Bakteri itu nantinya akan berpindah & mengontaminasi makanan / minuman tersebut & akhirnya masuk pada tubuh orang lain.
Mikroorganisme
Pernafasan itu adalah salah satu jalan keluar bagi mikroorganisme, virus & bakteri untuk menyebar & menularkan pada manusia lainnya. tidak hanya asam karbonat & bakter H. Pylori saja yg bisa menular & menyebar dengan tiupan, tetapi jenis bakteri & virus lainnya juga bisa menyebar. Sebut saja virus TBC, virus berbahaya yg terkadang tidak disadari oleh seseorang yg mengidapnya yg akan dengan mudah menular melalaui droplet & pernafasan yg intens. Sedangkan makanan / minuman itu adalah sesuatu yg jelas akan masuk kedalam tubuh kita, diserap apa saja yg terkandung didalamnya termasuk nutrisi & bakteri yg terkandung didalamnya.
Kotoran
Kotoran disini diartikan kotoran yg berada di mulut. Mulut itu adalah tempat kita menghaluskan semua makanan yg juga dicampur dengan berbagai enzim untuk membantu menghancurkan makanan. Makanan yg hancur tidak seluruhnya akan masuk kedalam lambung, pastinya ada sisa makanan yg terselip disela-sela gigi / menempel di dinding-dinding mulut. Tentunya hal itu berhubungan dengan adab menyajikan makanan pada tamu / orang lain yg sangat tidak sopan jika kita meniupnya. Belum lagi bakteri yg dengan mudah berpindah dari mulut kita kedalam makanan hanya karena tiupan kita.
Dari penjelasan diatas tentunya sudah jelas mengapa meniup makanan / minuman yg panas sangat tidak dianjurkan. yg cukup dikhawatirkan itu adalah jika makanan / minuman yg ditiup itu diperuntukan bukan untuk orang dewasa yg notabene sudah memiliki kekebalan tubuh maksimal. Melainkan diberikan kepada bayi / balita yg dimaksudkan karena si bayi tidak bisa meniup makanannya sendiri. Bayi & balita masih berada dalam usia yg rentan terkena penyakit. Sedikit saja ada kontaminasi asam karbonat / bakteri lain pasti langsung direspon tubuh dengan gejala-gejala tidak normal seperti diare, demam, muntah / yg lain sebagainya.
Baca juga Suami Idaman Istri Adalah Suami Yang Mempunyai Dua Sifat Ini
Lepas dari itu semua memang sebenarnya manusia hidup dikodratkan untuk sabar & menikmati kenikmatan yg ada bukan dengan terburu-buru. Dengan begitu kita akan lebih bisa menryukuri kenikmatan yg diberikan Tuhan kepada kita. Terima kasih telah membaca artikel mengenai Bahaya, Jangan Tiup Makanan Panas.
0 Response to Bahaya, Jangan Tiup Makanan Panas
Post a Comment