Tetapi dalam kehidupan dunia yg sementara ini, apabila kita tak waspada & hati-hati, bisa jadi syaitan jadi teman & sahabat-sahabat kita yg amat membantu, mendukung & memudahkan kehidupan kita sehari-harinya.
Baik syaitan dari kalangan jin /pun manusia, baik dgn jalan yg nyata /pun yg ghaib. Tidak tanggung-tanggung, upaya syaitan untuk menyesatkan ini dilakukan hingga titik terakhir kehidupan manusia, yakni ketika sakaratul maut.
Ketika manusia sedang menghadapi sakaratul maut, salah satu kesulitan / kesakitan yg dihadapi ialah rasa haus yg tak tertahankan sehingga seolah-olah membakar hati, tak hanya rasa haus secara fisik, tetapi bisa dan juga yg bersifat ghaib.
Mungkin orang-orang yg menjaga di sekitarnya tlah memberinya minuman, tetapi rasa haus tak serta-merta hilang. Dalam keadaan seperti inilah biasanya syaitan datang membawa minuman yg tampak amat menggoda & menyegarkan, khususnya terhadap kaum muslimin, terlebih kaum mukminin yg keimanannya amat kuat. Sungguh mereka (para syaitan) itu amat tak rela apabila seseorang itu meninggal dgn memperoleh keridhaan Allah.
Pada puncak kehausan yg seolah tak tertahankan itu, syaitan bakal datang dgn satu gelas minuman yg amat segar, & ia berdiri di sisi kepala seorang mukmin. Sang mukmin yg tak menyadari kalau ia ialah syaitan, bakal berkata, “Berilah aku air itu!!”
Syaitan berkata, “Baiklah, tetapi katakan terlebih dahulu bahwa dunia ini tak ada yg menciptakan, maka aku bakal memberikan air ini padamu!!”
Dalam riwayat lain disebutkan, syaitan bakal berkata, “Tinggalkanlah agamamu ini, & katakan bahwa Tuhan itu ada dua, maka engkau bakal selamat dari kepedihan sakaratul maut ini!!”
Jika ia mempunyai keimanan yg lumayan kokoh, ia bakal menyadari kalau sosok pembawa air itu ialah syaitan, maka ia bakal berpaling. Tetapi syaitan tak berhenti & putus asa, ia bakal berdiri di arah kakinya dgn penampilan yg lain, masih dgn membawa minuman yg amat segar menggoda. Sang mukmin yg masih dilanda kehausan bakal berkata padanya, “Berilah aku minuman itu!!”
Syaitan dalam penampilan lain itu berkata, “Baiklah, tetapi katakanlah bahwa Muhammad (Rasulullah SAW) itu ialah seorang pendusta, maka aku bakal memberikan air ini padamu!!”
Setelah mendengar jawaban seperti itu, sang mukmin bakal menyadari kalau syaitan tak bakal berhenti menggodanya hingga terlepas imannya. Maka ia bakal bersabar dalam kehausan yg seakan membakar hati itu & tak bakal meminta lagi. Ia bakal menyibukkan diri dgn mengingat Allah memohon pertolongan & keselamatan dari sisi-Nya.
Suatu kisah mengenai seorang guru & ulama yg amat zuhud bernama Abu Zakaria, ketika sedang sakaratul beberapa orang sahabat & muridnya menunggui beliau. Ketika Abu Zakaria tampak dalam kepayahan, seorang sahabatnya mengajarkan kalimat thayyibah, “Katakanlah : Laa ilaaha illallaah!!”
Tetapi di luar dugaan, Abu Zakaria memalingkan wajahnya. Sahabat di sisi lainnya dan juga berkata, “Katakanlah Laa ilaaha illallaah!!”
Lagi-lagi Abu Zakaria memalingkan wajah, bahkan ketika untuk ke tiga kalinya mereka memintanya membaca kalimat Thayyibah, Abu Zakaria berkata, “Aku tak bakal mengucapkan kalimat itu!!”
Setelah itu ia jatuh pingsan. Para sahabat & murid-muridnya menangis sedih melihat keadaan itu, sungguh mereka tak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi? Tetapi satu jam kemudian Abu Zakaria siuman dalam keadaan yg lebih segar. Ia berkata pada sahabatnya, “Apakah tadi kalian mengucapkan sesuatu padaku??”
“Benar, tiga kali kami meminta engkau membaca syahadat, tetapi dua kali engkau berpaling & ke tiga kalinya engkau berkata : Aku tak bakal mengucapkannya!! Karena begitulah kami jadi bersedih!!”
Abu Zakaria berkata, “Sikap & perkataanku itu tidaklah kutujukan pada kalian…”
Kemudian Abu Zakaria menceritakan kalau Iblis tlah mendatanginya dgn membawa semangkuk air yg tampak amat segar, sementara ia merasa amat hausnya. Iblis berdiri di sisi kanannya sambil menggerakkan mangkuknya sehingga kesegaran air itu makin menggoda, & berkata, “Tidakkah engkau membutuhkan air??”
Ia tak menjawab, tetapi matanya tak bisa menyembunyikan rasa haus, & tertariknya dgn kesegaran air itu, maka iblis berkata lagi, “Katakanlah bahwa Isa ialah anak Allah!!”
Abu Zakaria berpaling dari iblis, yg kala itu bersamaan dgn sahabatnya yg meminta ia mengucap kalimat thayyibah untuk pertama kalinya. Tetapi iblis masih menghampiri dari arah yg lain, & berdiri di dekat kakinya sambil mengatakan seperti sebelumnya.
Maka ia berpaling lagi, yg bersamaan dgn sahabatnya yg memintanya membaca kalimat Thayyibah untuk ke dua kalinya. Belum putus asa dan juga, iblis menghampiri lebih dekat dgn bujuk rayunya yg memikat, mengiming-iminginya dgn minuman yg begitu segarnya, sambil berkata, “Katakanlah bahwa Allah itu tak ada!!”
Maka dgn tegas Abu Zakaria berkata, “Aku tak bakal mengatakannya!!”
Saat yg bersamaan, sahabatnya sedang meminta ia mengucapkan kalimat thayyibah itu untuk yg ke tiga kalinya.
Abu Zakaria mengakhiri penjelasannya, “Seketika itu mangkok yg dibawa iblis jatuh & pecah berantakan, kemudian ia lari terbirit-birit. Tetapi rasa haus itu begitu menggigit & tak tertahankan sehingga aku jatuh pingsan. Jadi, sikap & perkataanku itu tidak untuk kalian, tetapi untuk menolak iblis. Dan sekarang kalian saksikan semuanyanya : Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammad ar rasuulullaah!!”
Setelah itu badan Abu Zakaria melemah, & ia meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan terima kasih telah berkunjung di info dunia.
Related :
cara setan menggoda manusia menurut islam
strategi setan dalam menyesatkan manusia
setan menggoda manusia dari 4 penjuru
10 pintu masuk setan ke hati manusia
pintu setan menggoda manusia
sifat sifat setan menurut islam
17 pintu masuk setan
kenapa setan menggoda manusia
0 Response to Strategi / Cara Setan Menggoda dan Menyesatkan Manusia
Post a Comment